→ Bahasa Yunani
Orthos = lurus
Don’t – odontos = gigi
Ics = Segala sesuatu yang menyangkut / berhubungan
Definisi :
Ilmu yang mempelajari bagaimana mengatur gigi-gigi yang terletak tidak teratur ke dalam lengkung geligi yang baik.
Ilmu yang mempelajari bagaimana meratakan gigi yang terletak salah dalam lengkung gigi.
Ilmu yang mempelajari perkembangan letak gigi dalam lengkung rahang ~ otot-otot sekitarnya.
TOKOH-TOKOH ORTODONTIK
- LE FOULON : 1839 → Sarjana Perancis
Pertama → istilah Ortho
EDWARD E. ANGLE 1900
* Mendirikan sekolah orto
* Memperkenalkan klasifikasi maloklusi
* Menciptakan peranti-peranti yang menghasilkan bermacam-macam kekuatan untuk menggerakkan gigi.
PIERRE FAUCHARD 1728
* Peranti “BANDELETTE”
KINGSLEY 1880
* Peranti JUMPING THE BITE
PIERRE ROBIN 1902
* SPLIT PLATE
TUJUAN PERAWATAN ORTHO
Memperbaiki estetik fasial & dental
Meluruskan gigi-gigi agar tidak ada daerah stagnasi / sisa makanan
Menghilangkan kontak premature yang dapat menimbulkan “DISPLACEMENT” mandibula yang selanjutnya dapat menyebabkan rasa nyeri pada otot-otot & sendi mandibula
4. Meluruskan atau meratakan gigi yang menonjol yang mudah sekali rusak.
5. Meratakan gigi sebelum dibuatkan jembatan, mahkota, GTL.
ALASAN PENTINGNYA PERAWATAN ORTHO
Menghasilkan gigitan / oklusi yang baik
Mencegah gangguan pencernaan makanan
Membantu fungsi bicara
Membantu pembentukan kepribadian
WAKTU PERAWATAN ORTHO
Fase geligi sulung
Fase geligi pergantian dini
Fase geligi pergantian lanjut
Fase geligi permanen lanjut
MACAM-MACAM PERANTI ORTODONTIK
PERANTI LEPAS
- Kemampuan terbatas
- Untuk kasus ringan / sederhana
- Supaya hasil baik :
→ - pemilihan kasus
- macam perawatan
- disain peranti
- aktivasi

KEUNTUNGAN PERANTI LEPAS :
Bila perlu “TIPING” hasil baik
Dapat diberi peninggian gigit
→ untuk mengurang tumpang gigit
3. Oleh Drg. Umum
4. Pengontrolan kurang kompleks
5. Dibuat di laboratorium
6. Relatif murah
7. Dapat dilepas → kebersihan lebih mudah
8. Bila rusak/sakit → dapat dilepas
9. Tidak begitu terlihat

KETERBATASAN PERANTI LEPAS
Hanya untuk maloklusi sederhana, gerakan tiping
Rotasi multiple → sulit
Bila gigi yang harus digerakkan banyak → waktu lama
Penutupan sisa diastema pada kasus pencabutan → sulit
5. Perawatan yang sering berhasil :
Kasus berdesakan dengan pencabutan premolar.
Gigi lain dicabut o.k rusak / ektopik → penutupan diastema untuk kontak yang baik dengan gigi tetangga → sulit.
6. Rahang bawah → pemakaian sukar
- Lidah terdesak
- Problem retensi
- Pegas jarang memuaskan
7. Px tidak kooperatif
2. PERANTI CEKAT
- Terdiri dari beberapa bagian yang dilekatkan pada gigi (ban, breket, dll)
- Tidak dapat dilepas / dipasang oleh pasien
- Drg. Sp. ORT
- Untuk maloklusi parah


3. PERANTI KOMBINASI LEPAS & CEKAT
- Untuk kasus 1-2 gigi sangat ekstrim
(rotasi parah)
- Gigi rotasi → dipasang peranti cekat
Yang lain → peranti lepas
OKLUSI NORMAL
Merupakan : - Titik tolak diagnosa ortodonti
Salah satu tujuan perawatan ortodonti
Mal oklusi / Mala oklusi :
Keadaan yang menyimpang dari oklusi normal
Normal dalam ortodonti :
Bukan keadaan non patologis
Bukan suatu ukuran tertentu
Selalu berupa “Range”
OKLUSI YANG BAIK DIDAPATKAN BILA
Tiap gigi di RA & RB mempunyai kontak dengan 2 gigi antagonisnya, kecuali I1 RB & M3 RA
Gigi lengkap
Titik kontak baik, dengan gigi sebelah menyebelah & antagonisnya.
Ukuran lengkung geligi RA sesuai RB
Gigi-gigi RA mulai C s/d M3 terletak ½
P lebih ke distal dari gigi-gigi RB
Gigi-gigi di RA overlap dengan bidang labial & bukal gigi-gigi RB
Cusp gigi samping RA terletak lebih ke bukal dari gigi samping RB
Ada keseimbangan antara besarnya gigi & rahang
Fungsi otot kunyah normal
Molar pertama permanen rahang atas → posisinya stabil = KEY OF OCCLUSION
Profil yang baik → profil lurus (STRAIGHT FACE)
Contoh : orang Yunani APOLLO BELVEDERE
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI THD OKLUSI NORMAL
Hubungan gigi-gigi yang normal (normal digitalis)
Fungsi otot-otot pengunyah yang normal / seimbang
Sendi temporomandibular, bentuk & gerakannya normal.
ANGLE
Oklusi adalah dasar dari ortodonti
Definisi oklusi :
Relasi / hubungan dari permukaan oklusal gigi-gigi pada waktu kedua rahang menutup
- Oklusi normal dipelajari pada tengkorak → “OLD glory” →
Kriteria :
Semua gigi dalam lengkung yang baik
Hubungan harmonis antara lengkung gigi rahang atas & rahang bawah
Hubungan intercusp / antar tonjol yang baik. Antara tiap-tiap gigi di RA & RB
Hubungan tulang maksila & mandibula normal
Keadaan sendi temporo mandibular normal
KLASIFIKASI ANGLE
Dasar : Hubungan M1 RA & RB
Untuk ketepatan → Analisa foto cephalometri
KELAS 1
Tonjol mesio bukal m1 RA kontak dengan bukal groove M1 RB
Tonjol mesio palatinal M1 RA terletak pada fossa sentral M1 RB
C RA terletak diantara C & P1 RB
Lengkung geligi RA & RB mempunyai hubungan mesio distal yang normal
KELAS 2
Tonjol mesio bukal M1 RA antara tonjol mesio bukal M1 & sisi distal dari tonjol bukal P2 RB
C RA diantara I2 & C RB
Lengkung geligi RB terletak lebih distal dari lengkung geligi RA dibanding pada kelas 1
KELAS 2 DIVISI 1
Hubungan molar kelas 2
Gigi insisif RA labio versi
KELAS 2 DIVISI 1 SUB DIVISI
Hubungan molar kelas 2 dengan salah satu hubungan mesio distal M1 normal
KELAS 2 DIVISI 2
Hubungan molar kelas 2
Sebagian / seluruh gigi insisif RA linguoversi
KELAS 2 DIVISI 2 SUBDIVISI
Hubungan molar kelas 2 dengan salah satu hubungan mesio distal M1 normal
KELAS 3
Tonjol mesio bukal M1 RA terletak diantara sisi distal tonjol distal M1 RB & sisi mesial tonjol mesial M2 RB
C RA diantara P1 & P2 RB
Lengkung geligi RB terletak lebih mesial dari lengkung geligi RA
Dapat disertai gigitan silang gigi-gigi anterior
KELAS 3 SUBDIVISI
Kelas 3 hanya pada 1 sisi saja
ANOMALI GIGI
ANOMALI GIGI
KELAINAN LETAK GIGI
KELAINAN JUMLAH GIGI
KELAINAN BESAR & BENTUK GIGI
SUMBU VERTIKAL
Sumbu yang sejajar dengan sumbu gigi
SUMBU HORISONTAL SAGITAL
ANTERIOR :
Garis yang menembus dari arah palatinal ke labial atau sebaliknya
POSTERIOR :
Garis yang menembus dari arah mesial ke distal atau sebaliknya
SUMBU HORISONTAL TRANSVERSAL ANTERIOR :
Garis yang menembus dari mesial ke distal atau sebaliknya
POSTERIOR :
Garis yang menembus dari arah bukal ke lingual atau sebaliknya
KELAINAN LETAK GIGI
ROTASI :
Gigi berputar melalui sumbu gigi
ROTASI SENTRIS → Perputaran melalui sumbu gigi
ROTASI EKSENTRIS → Perputaran diluar sumbu gigi
VERSI :
Gigi berputar melalui sumbu horizontal.
SENTRIS → Gigi berputar melalui 1/3 apeks
EKSENTRIS → Tidak melalui 1/3 apeks
MESIOVERSI LABIOVERSI
GRESI :
Gigi berpindah secara menyeluruh kedalam / keluar lengkung gigi
Untuk kaninus
Ke luar → EKTOSTEMA
Ke dalam → ENDOSTEMA
INFRA POSISI :
Pertumbuhan gigi dibawah bidang oklusal, setelah gigi tersebut tumbuh optimum
SUPRA POSISI :
Pertumbuhan gigi melewati bidang oklusal
2. Kelainan jumlah gigi
Tidak ada gigi sejak lahir :
ANODONTIA → Seluruh gigi tidak ada
HYPODONTIA / ANODONTIA PARTIALIS→ Sebagian gigi tidak ada
AGENSI → Tidak ada benih
5 2 2 5 8
5 2 2 5 8
MUTILASI → kehilangan gigi permanen
PERSISTENSI → Gigi sulung tidak tanggal melewati waktu tanggal
Kelebihan gigi :
MESIODENS
PREMOLAR EKSTRA
I2 EKSTRA
PARAMOLAR
DIPLODONTI
Kehilangan premature gigi sulung
Patologis
Non patologis
3. KELAINAN BESAR & BENTUK GIGI
Tidak ada hubungan antara :
Besar rahang & bentuk gigi
Pertumbuhan tubuh & besar gigi
Besar gigi :
Yang diukur keempat insisif RA
I1 : 8 – 10 mm
I2 : 6 – 8 mm
Bila < → MIKRODONTI > → MAKRODONTI
Variasi bentuk gigi :
- Bentuk konis → I2 RA
LENGKUNG GELIGI
Dipelajari dari arah
TRANSVERSAL
Yang dilihat : Gigi-gigi posterior
RA : Bukoversi
RB : Linguoversi
Relasi normal RA & RB
Gigitan fissura luar RA
Relasi yang abnormal :
Gigitan silang total luar RA
RA >> RB
Gigitan fissura dalam RA
RA <> RA
Gigitan tonjol
RA = RB
SAGITAL
Terlihat lengkung geligi RB mulai dari I1 sampai dengan M terakhir
= CURVE OF SPEE
Ada 3 macam :
Datar
Positif
Negatif
Relasi gigi anterior :
Tumpang gigit/OVERBITE
Jarak gigit / OVERJET
KELAINAN YANG DAPAT TERJADI
Gigitan dalam / DEEP OVERBITE / DEEPBITE
→ OVERBITE > 2 mm
- Gigitan tonjol / EDGE TO EDGE
COVER BITE → Seluruh permukaan labial
Insisif RB tertutup oleh insisif RA
CINGULUM DEEP BITE
PALATUM DEEP BITE
CROSS BITE → Gigitan silang
OPEN BITE → Gigitan terbuka
HORISONTAL
Ada beberapa bentuk :
Parabola → Bentuk lengkung yang normal
Omega → Ada penyempitan di daerah molar
Lyra → Ada penyempitan di daerah premolar
Sempit → Penyempitan di daerah anterior & posterior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar